Kupas Nusantara, Pekanbaru, 4 Oktober 2025 — Suasana malam Sabtu di Masjid Al Muamaroh, Kecamatan Sukajadi, berubah khidmat sekaligus semarak. Cahaya lampu dan lantunan ayat suci Al-Qur’an mengiringi langkah Walikota Pekanbaru H. Agung Nugroho, SE., MM. beserta istri dan Wakil Walikota H. Markarius Anwar, ST., MM., beserta istri. dalam acara Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kecamatan Sukajadi Tahun 1447 H / 2025.
Tepat pukul 21.20 WIB, tabuhan kompang dan lantunan selawat menyambut kedatangan orang nomor satu di Kota Pekanbaru itu. Sambutan hangat datang dari Plt. Camat Sukajadi Adri Hidayat Putra, S.STP., M.IP., beserta istri Kartika Mentari, S.STP., M.Si. selaku Plt. Ketua TP-PKK Kecamatan Sukajadi, serta para lurah se-Kecamatan Sukajadi:
Hadrianul F, STP., M.A.P. (Lurah Pulau Karomah)
Mutia Pratama R.S., STP., M.Si. (Lurah Harjosari)
Noprizal, SE. (Plt. Lurah Kedungsari)
Dewi A. Tambunan, S.STP., M.Si. (Lurah Kampung Melayu)
Samsahid, S.Sos. (Lurah Kampung Tengah)
Kehadiran Walikota Agung Nugroho tidak hanya membawa pesan keagamaan, tetapi juga mempersembahkan kesenian tradisional Silat Randai, sebagai simbol perpaduan antara nilai budaya dan religiusitas.
Dalam sambutannya, Walikota menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an bukan sekadar perlombaan, melainkan syiar Islam yang harus membumi dalam kehidupan masyarakat.
> “MTQ adalah ajang untuk mengagungkan Al-Qur’an, membumikan nilai-nilainya di tengah masyarakat, serta mendorong lahirnya generasi muda yang religius dan berkarakter unggul. Ini bukan seremonial, tapi langkah nyata agar Al-Qur’an menjadi pedoman hidup umat,” ujar Agung dengan nada tegas namun penuh kehangatan.
Ia menambahkan bahwa MTQ merupakan bentuk dakwah modern, wadah pembinaan umat, dan panggilan moral untuk menghidupkan kecintaan kepada Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan.
> “Kita ingin masyarakat Pekanbaru tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan kandungannya. Dari sinilah lahir generasi Qur’ani yang jujur, disiplin, dan berakhlak mulia,” lanjutnya.
MTQ tingkat Kecamatan Sukajadi tahun ini menjadi bagian dari Program Pekanbaru Cinta Al-Qur’an, yang telah digagas Pemerintah Kota sejak bulan Ramadan lalu. Seluruh sekolah di Kota Pekanbaru kini diwajibkan mengadakan tiga hari pembelajaran tafsir Al-Qur’an setiap minggu, guna memperkuat karakter religius peserta didik sejak dini.
Selain bidang keagamaan, Walikota juga menyampaikan perhatian serius terhadap pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik. Pemerintah Kota telah menyiapkan beasiswa khusus untuk 100 guru PAUD agar menempuh pendidikan S1 dalam dua tahun ke depan.
> “Ke depan, tidak boleh ada lagi guru PAUD yang hanya lulusan SMA. Kita ingin semua pendidik punya bekal akademik yang kuat, karena mereka adalah fondasi pembentukan karakter anak-anak kita,” tegas Agung.
Pemko Pekanbaru juga telah menyalurkan beasiswa bagi anak kurang mampu, penyandang disabilitas, serta mahasiswa berprestasi yang melanjutkan studi ke luar negeri, termasuk Mesir dan Bandung.
Dalam kesempatan itu, Walikota mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengembalikan 1.778 anak putus sekolah ke bangku pendidikan.
> “Kami terus menelusuri agar tidak ada lagi anak di Pekanbaru yang kehilangan haknya untuk belajar. Pendidikan adalah kunci masa depan,” ujarnya disambut tepuk tangan jamaah.
Sementara itu, Plt. Camat Sukajadi Adri Hidayat Putra, S.STP., M.IP., dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Walikota dan seluruh jajaran yang telah mendukung kegiatan MTQ ini. Ia menegaskan, pelaksanaan MTQ di Sukajadi bukan hanya kegiatan keagamaan, melainkan momentum mempererat ukhuwah islamiyah dan memperkokoh nilai moral di masyarakat.
Ratusan warga tampak memadati halaman Masjid Al Muamaroh malam itu. Lampu-lampu hias, kaligrafi, dan dekorasi bernuansa Islami menambah suasana sakral sekaligus megah.
Acara ditutup dengan penampilan qori dan qoriah terbaik Sukajadi yang membacakan ayat suci Al-Qur’an dengan suara merdu dan penuh penghayatan — menjadi penanda dimulainya lomba yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Dengan penuh kebanggaan, Walikota Agung Nugroho mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan MTQ bukan hanya tradisi tahunan, melainkan gerakan moral dan spiritual menuju Pekanbaru yang berakhlak, berilmu, dan Qur’ani.